HAI ANAKKU, SUNGGUH SEMUA INI SALAHKU
Foto ini diambil sekitar 2 tahun yang lalu. Usia rei baru hitungan bulan.
Waktu itu seorang teman di grup dengan sengaja berkomentar, "Jangan dikasih tv dong. Kasian.. Anak umur segitu ga bagus kalau kena tv dan gadget."
Lalu apa tanggapan saya?
Sebagai ibu muda dengan tingkat emosi yang masih suka meledak-ledak, saya gak terima. Sebagai ibu muda yang sedang berjuang dengan status barunya, saya sebel dikomentarin.
Sebagai ibu muda yang emang belum belajar banyak tentang parenting yang baik, saya ga mau tau.
Karena... orang yang komentar masih single.
Dalam hati, saya malah balik nyinyir.
"Eh kamu ya, nikah aja belom. Gatau rasanya jadi ibu. Gatau rasanya jadi stay at home mom, yang ga punya pembantu. Berharap si bocah anteng sebentar biar ibunya bisa masak ala kadarnya, sekedar makan setelah lemes disedot Asinya sama bocah, sekedar mandi, sekedar rehat nonton tv. Kalau ga ada pengalihan gini. Mana bisa emaknya ngerjain yang lain."
๐๐๐
Fix... Saya membela diri.
Lalu...
Waktupun berlalu...
Rei makin kecanduan nonton kartun di TV. Favoritnya dulu adalah Marsha and the bear.
Yang jelas-jelas ngobrolnya pakai bahasa rusia. ๐ฉ๐ฉ
Setiap saya ngerjain sesuatu, dia maunya nonton TV.
Kalau enggak di setelin TV, anak ini mengamuk dan tantrum.
Pikir saya "Ah gapapa lah. Yang penting anteng. Bisa di sambi ngerjain urusan rumah tangga."
Makin lama....
Anak ini beneran anteng banget kalau di depan tv. Dia bisa ketawa-ketawa sendiri tiap si marsha jahil. Atau tiap si Bear jatuh guling-guling dikerjain marsha.
Kalau acara marsha nya bubar, dia akan nangis mengamuk.
Kalau g lagi nonton tv, dia ngapain? Ya seperti lazimnya anak-anak, dia akan pecicilan kesana kemari mainan apa aja.
Memasuki usia setahun dimana seharusnya anak sudah mulai mengucap beberapa kata dengan jelas, anak saya masih mengoceh pakai bahasa bayi. Mana kalau ngamuk minta apa sukanya tantrum dengan aksi mukulin kepala atau berguling-guling di lantai. Setiap dipanggil namanya, dia cuek-cuek aja.
Sampai di sini... Saya dan suami mulai kewalahan, tapi masih menganggap wajar. Baru setahun ini. Di amati dulu lah. Begitu pemikiran saya.
Secara motorik memang ga ada keterlambatan dalam diri anak saya. Hanya beberapa hal yang saya pikir (lagi-lagi menurut saya) WAJAR.
Apakah itu?
1. Anak saya dari bayi suka kagetan. Kalau ada suara keras seperti klakson mobil atau orang teriak dia akan bangun sambil menangis. Mitosnya, kalau orang jawa "Dulu pas baru lahir gak di gebrak ya?" ๐ ๐
2. Ketika sudah bisa jalan, dia suka sekali tiba-tiba jalan jinjit. Seperti tidak mau kalau kakinya kotor. Dia juga ga suka tidur di selimutin (padahal pakai AC). Dia ga mau menginjak karpet atau keset bulu-bulu.
3. Setiap habis mandi lalu disisir rambutnya dengan sisir berbentuk sikat, anak ini selalu terlihat tidak nyaman. Pernah bahkan sampai menangis.
Memasuki usia 2 tahun anak saya masih juga belum bisa bicara. Jangan tanya seberapa dongkolnya saya tiap dapat pertanyaan dari para kerabat "Kog belom bisa ngomong sih?" atau ketika rei ngoceh "Haduuuuh cah ganteng, kamu ngomong apa kog kayak bahasa alien."
(Emangnya udah pernah ketemu alien?)
๐
Sampai akhirnya demi memuaskan para pemberi kritik, saya bawa Rei ke sebuah klinik tumbuh kembang.
Hasil konsultasi pertama saat itu bikin saya seketika gak sreg.
Kenapa?
Hla masa tiba-tiba dibilang anak saya 'speech delay mengarah ke Autis'.
HAH... APAAA....!!!
Segampang itukah menyatakan seorang anak itu Autis?
"Hallooo... Gini-gini saya pernah dapat perkuliahan dengan materi Autisme ya. Seingat saya tes untuk diagnosa autis itu buwaaanyaaak. Gak cuman di tes denver doang. Lalu masa karena anak saya cueknya setengah mati, asyik dengan mainannya lalu bisa dibilang autis. Gitu?
No no no... "
Lagi.... Emosi dan ego "ibu muda" saya bergejolak.
Saya gak terima. Titik.
Seketika itu saya males membawa anak saya ke klinik tumbuh kembang lagi.
Tapi dengan berbagai desakan, dan hasil perenungan saya sebagai seorang ibu yang memang merasakan ada yang salah dengan tumbuh kembang anak, akhirnya saya googling lagi. Mencari second opinion. Mencari pengalaman ibu-ibu lain dengan anak yang belum bisa bicara sama sekali di usia 2 tahun. Mencari apapun yang bisa saya ketahui dengan keyword "autisme", "speech delay", "keterlambatan bicara" dan lain lain.
Akhirnya saya menemukan klinik yang ga terlalu jauh dari rumah, bisa dijangkau sendiri naik motor. Saya pun mendiskusikan lagi dengan suami.
Apa katanya?
"Yang bilang anak kita autis itu siapa? Gak usah di dengerin kenapa sih? Orang anaknya baik-baik aja. Nanti kalau udah waktunya pasti juga bisa ngomong."
Hyaaak... des... Suami saya pun sama ngeyelnya dengan saya dulu.
"Tapi mas, kan ga ada salahnya juga cek lagi. Daripada aku kepikiran. Nanti, apapun hasil tesnya seenggaknya kita tahu apa yang harus dilakuin. "
Ribut lah kami malam itu.
Akhirnya apa?
Saya bawa Rei konsultasi lagi. Naik motor sendiri sambil gendong bocah pakai babycarier.
Luaaaar biasaaa kan.
Ayahnya cuman saya watsap, "aku ke klinik udah janjian mau observasi Rei."
Selama kurang lebih satu jam penuh observasi dilakukan oleh terapis di klinik tsb.
Saya juga diharuskan mengisi form tanya jawab seputar riwayat kesehatan kehamilan dan riwayat kesehatan anak sejak dia lahir. Masih dilanjutkan dengan wawancara.
Selama observasi, saya tidak diperbolehkan masuk ke ruangan. Dari luar terdengar suara Rei yang menangis meraung-raung. Entah diapain itu bocah di dalam. Mau ngintip pun rasanya gak tega.
Ya Allah... kenapa lagi itu anak. Saya terus meneguhkan hati kalau keputusan yang saya ambil ini tepat.
Hasil dari observasi hari itu adalah anak saya benar-benar "Speech delay" alias Terlambat Bicara.
๐ญ๐ญ
Mau nangis aja rasanya. Merasa bersalah sama diri sendiri.
"Anak baru satu aja kog ga bisa ngurusnya sih?"
"Kenapa juga dulu ngasih anak TV !"
"Kenapa dulu gak dengerin peringatan temen?"
"Kenapa? Kenapa?"
"Semua salahmu..."
Bermacam-macam perdebatan dalam hati.
Tapi mau gimana lagi lah. Nasi sudah jadi bubur. Kalau punya mesin waktu, mungkin saya sudah balik ke masa dia masih bayi. Saya ga akan ngulangin kesalahan macam ini lagi.
๐ญ๐ญ๐ญ
Hei nak.. Maafin ibumu..
Semua ini salahku... ๐ญ๐ญ๐ญ๐ญ
***
Pertanyaan saya ke terapis saat itu adalah "apakah speech delay itu berarti anak autis?"
"Oh enggak bu. Salah satu gejala anak autis memang telat berbicara. Tapi tidak semua anak yang telat berbicara dikatakan autis. Untuk anak ibu, dia telat bicara lebih dikarenakan kurangnya fokus dan cenderung hiperaktif. Dia perlu diberikan kegiatan-kegiatan tertentu yang merangsang pusat sensorinya agar dia fokus dan informasi bisa masuk. Itulah nanti yang kita namakan terapy sensory integrasi. Selama ini kan anak cenderung suka nonton tv. Indranya asyik menikmati gambar di tv, padahal secara sensori dia belum bisa menangkap gambar yang bergerak cepat seperti tayangan TV.
Jadi nantinya kita berikan terapi untuk membuka pusat sensori di otaknya. Selama anak belum bisa menerima informasi yang masuk dengan benar, darimana dia bisa merespon dengan benar juga. Ibaratnya kita mau masuk ruangan yang dikunci, ya kita cari dulu kan kuncinya yang pas, biar kita bisa masuk lalu keluar lagi."
Untuk kasus anak ibu, kalau dilihat dari usianya yang baru 2 tahun masih termasuk Golden Age. Kita akan berikan terapi untuk mengejar ketinggalannya. Beda dengan kasus dimana anak baru dibawa kemari setelah usianya lewat dari 5 tahun. Biasanya saya marahin itu orang tuanya "Kog baru dibawa sekarang sih pak buk?!".
Anak-anak speech delay yang cenderung lebih cepat ditangani akan lebih nampak hasilnya dibandingkan yang sudah lewat golden age. Kalau sudah lewat 3 tahun saja, penderita speech delay biasanya akan dilakukan tes untuk mendeteksi adakah gejala-gejala autisme lain yang menyertai.
Alhamdulillah... dapat penjelasan yang bagi saya masuk akal dan melegakan. Bukan sekedar "hai buk, anakmu autis".
Menurut sang terapis, penyebab speech delay itu bermacam-macam. Jadi nantinya penanganannya disesuaikan dengan penyebabnya.
Dari nomer 1-3 yang saya sebutkan di atas ternyata erat kaitannya dengan proses sensori di otak anak. Itulah kenapa kelainan proses sensori bisa menjadi salah satu penyebab anak mengalami keterlambatan bicara.
Jadi siapa yang bilang jadi ibu dan mengasuh anak itu mudah?
Menjadi seorang ibu itu bagi saya berarti harus belajar lagi. Lebih legowo dengan kritik dan masukan. Kalau memang tidak paham ilmunya, gak akan ada salahnya belajar lagi. Ya meskipun ga semua teori seputar parenting bisa di tiru dan dilakukan.
Untuk para orang tua dimanapun kalian berada, semoga pengalaman saya ini bisa dijadikan pelajaran.
Hikmah dari memiliki anak dengan speech delay adalah, saya menyadari bahwa:
"TV dan gadget itu sungguh tidak memberikan manfaat untuk balita terutama mereka yang usianya di bawah 2 tahun."
Oleh: Risca Widyasari Anisa
Senin, 10 Juli 2017
Menjadi Guru Berkarakter
Langkah strategi menjadi guru berkarakter:
Pertama: Motivasi atau Cara pandang Guru tergadap profesinya.
Seorang guru harus bangga dan bahagia terhadap profesi yg dijalani karena guru dijamin Allah. Hal ini dibuktikan dg
1.Guru profesi yg paling
menguntungkan. Ini
info dari Allah.
"Dan hendaklah ada di
antara kalian
segolongan ummat yg
menyeru kepada
kebaikan, mengajak
berbuat makruf, dan
mencegah perbuatan
mungkar. Mereka itulah
orang orang yg
beruntung. (Q.S. Ali
Imron: 104)
Ayat ini jelas ditujukan untuk guru. Artinya, guru itu profesi yang paling menguntungkan. untuk itu kita perlu bangga dan.merasa bahagia menhadi guru.
2. Guru memiliki
investasi abadi. Hal ini
dibuktikan oleh sabda
rasulullah Muhammad
SAW (hadits)
"Apabila manusia
dipanggil Allah
(meninggal),
terputuslah semua
amal perbuatannya,
kecuali tiga perkara:
Sodaqoh jariyah, ilmu
yg bermanfaat, dan
anak soleh yg
mendoakan orang
tuanya (hadits)
Hadits ini sangat tepat untuk seorang guru. Sodaqohnya paling banyak, mulai dari senyum di depan anak hingga sodaqoh ilmu, dll. Guru juga senantiasa menebar ilmu yg bermanfaat. Tidak kalah penting guru mendidik, membimbing anak menjadi solih solihah. Itu semua investasi abadi, amal yg tiada putus.
3. Guru itu muli dan
dimuliakan Allah. Lebih
dari 50 ayat tentang
guru tercantum di
dalam Al Quran.
Profesi lain tidak
demikian.
Ada beberapa sebutan untuk guru, antara lain:
- Orang yg berilmu dg
sebuat, Al-'alimun, Ulum
'ilmi, Al 'ulama, dan adz-
Dzikr.
- Orang yg berakal, dg
sebutan, Ulul Albab, Ulin
Nuha.
- Punya Mata Hati, dg
sebutan, Ulil Abshor.
- Selalu membersihkan
diri, mau terus belajar
seperti.siang ini, dg
sebutan Al Muzakki.
- Orang yg ilmunya
dalam. dg sebutan
Arrosikhuna fil 'ilmu.
4. Guru itu ditinggikan
derahatnya oleh Allah.
Hal ini dibuktikan
dalam Surat Al
Mujadalah;11
"Allah akan.meninggikan orang orang yg beriman di antaramu dan orang orang yg diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yg kamu kerjakan"
Apakah Bapak dan Ibu masih ragu dan.kurang bersungguh dungguh.menjadi guru?
Strategi kedua: Mampu mengubah mindset
Saya lanjut yg kedua.
Seorang harus mampu mengubah mindset. Pola pikir negatif diubah ke positif, antara lain:
- Ubahlah to have menjadi to be
- Suka mengeluh menjadi tangguh.
- Meminta menjadi suka memberi
- Sering bersedih menjadi bahagia.
Dari sini ada yg ibgin ditanyakan? Silahkan.
Strategi ketiga, guru memiliki daya kejut bagi siswa. Ada fua istilah yg bisa dipakai.
pertama: Tangkap basah kebaikan
artinya, seorang guru memiliki empati untuk segera mengapresiasi kebaikan yg dilslukan oleh anak.
Misalnya, ketika ada anak.membuang sampah di tempat sampah, berikan acubgan.jempol, atau senyum, atau komentar positif secukupnya.
Kedua: Tempa besi selagi panas.
Setiap anak melakukan hal yg keliru, segera luruskan saat itu, jangan tunda waktu.
Saya masih.ingat ketika magang di SD Hunting Tower Australia. Ada seorang anak lari di depan saya,.langsung sama gurunya diminta untuk kembali dan diminta untuk mengucapkan permisi. Hal itu dilakukan secara ajeg.
Baik, untuk strategi keempat, bahwa seirang guru harus menarik dan menyenangkan.
Menarik artinya, membangun kesan positif, biasanya ditunjukkan dg pola penampilan yg.menarik, nyaman dilihat,, ketepatan waktu, rambutnya rapi tidak acak acakan.Sedangkan menyenangkan, terkait dg kesan saat interaksi, kkmunikasinya enak, sehingga anak didik merasakan sebagaimana yg kita rasakan.
Bersambung...
By Mira Oktavia
Langkah strategi menjadi guru berkarakter:
Pertama: Motivasi atau Cara pandang Guru tergadap profesinya.
Seorang guru harus bangga dan bahagia terhadap profesi yg dijalani karena guru dijamin Allah. Hal ini dibuktikan dg
1.Guru profesi yg paling
menguntungkan. Ini
info dari Allah.
"Dan hendaklah ada di
antara kalian
segolongan ummat yg
menyeru kepada
kebaikan, mengajak
berbuat makruf, dan
mencegah perbuatan
mungkar. Mereka itulah
orang orang yg
beruntung. (Q.S. Ali
Imron: 104)
Ayat ini jelas ditujukan untuk guru. Artinya, guru itu profesi yang paling menguntungkan. untuk itu kita perlu bangga dan.merasa bahagia menhadi guru.
2. Guru memiliki
investasi abadi. Hal ini
dibuktikan oleh sabda
rasulullah Muhammad
SAW (hadits)
"Apabila manusia
dipanggil Allah
(meninggal),
terputuslah semua
amal perbuatannya,
kecuali tiga perkara:
Sodaqoh jariyah, ilmu
yg bermanfaat, dan
anak soleh yg
mendoakan orang
tuanya (hadits)
Hadits ini sangat tepat untuk seorang guru. Sodaqohnya paling banyak, mulai dari senyum di depan anak hingga sodaqoh ilmu, dll. Guru juga senantiasa menebar ilmu yg bermanfaat. Tidak kalah penting guru mendidik, membimbing anak menjadi solih solihah. Itu semua investasi abadi, amal yg tiada putus.
3. Guru itu muli dan
dimuliakan Allah. Lebih
dari 50 ayat tentang
guru tercantum di
dalam Al Quran.
Profesi lain tidak
demikian.
Ada beberapa sebutan untuk guru, antara lain:
- Orang yg berilmu dg
sebuat, Al-'alimun, Ulum
'ilmi, Al 'ulama, dan adz-
Dzikr.
- Orang yg berakal, dg
sebutan, Ulul Albab, Ulin
Nuha.
- Punya Mata Hati, dg
sebutan, Ulil Abshor.
- Selalu membersihkan
diri, mau terus belajar
seperti.siang ini, dg
sebutan Al Muzakki.
- Orang yg ilmunya
dalam. dg sebutan
Arrosikhuna fil 'ilmu.
4. Guru itu ditinggikan
derahatnya oleh Allah.
Hal ini dibuktikan
dalam Surat Al
Mujadalah;11
"Allah akan.meninggikan orang orang yg beriman di antaramu dan orang orang yg diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yg kamu kerjakan"
Apakah Bapak dan Ibu masih ragu dan.kurang bersungguh dungguh.menjadi guru?
Strategi kedua: Mampu mengubah mindset
Saya lanjut yg kedua.
Seorang harus mampu mengubah mindset. Pola pikir negatif diubah ke positif, antara lain:
- Ubahlah to have menjadi to be
- Suka mengeluh menjadi tangguh.
- Meminta menjadi suka memberi
- Sering bersedih menjadi bahagia.
Dari sini ada yg ibgin ditanyakan? Silahkan.
Strategi ketiga, guru memiliki daya kejut bagi siswa. Ada fua istilah yg bisa dipakai.
pertama: Tangkap basah kebaikan
artinya, seorang guru memiliki empati untuk segera mengapresiasi kebaikan yg dilslukan oleh anak.
Misalnya, ketika ada anak.membuang sampah di tempat sampah, berikan acubgan.jempol, atau senyum, atau komentar positif secukupnya.
Kedua: Tempa besi selagi panas.
Setiap anak melakukan hal yg keliru, segera luruskan saat itu, jangan tunda waktu.
Saya masih.ingat ketika magang di SD Hunting Tower Australia. Ada seorang anak lari di depan saya,.langsung sama gurunya diminta untuk kembali dan diminta untuk mengucapkan permisi. Hal itu dilakukan secara ajeg.
Baik, untuk strategi keempat, bahwa seirang guru harus menarik dan menyenangkan.
Menarik artinya, membangun kesan positif, biasanya ditunjukkan dg pola penampilan yg.menarik, nyaman dilihat,, ketepatan waktu, rambutnya rapi tidak acak acakan.Sedangkan menyenangkan, terkait dg kesan saat interaksi, kkmunikasinya enak, sehingga anak didik merasakan sebagaimana yg kita rasakan.
Bersambung...
By Mira Oktavia
KENAPA PEMUDA SEKARANG OGAH MAIN-MAIN KE MASJID ?
Kenapa pemuda sekarang ogah main-main ke Masjid ?
karena sejak kecil didoktrin "Masjid bukan tempat main"
maka mainlah mereka di tempat PS
Kenapa pemuda sekarang ogah main-main ke Masjid ?
karena yang di pikiran mereka Masjid itu cuma tempat ibadah ritual, tobat, inget dosa, sama inget mati
Kenapa pemuda sekarang ogah main-main ke Masjid ?
karena Masjidnya tidak menyediakan tempat mencari jati diri
maka mereka carinya di Mall
Kenapa pemuda sekarang ogah main-main ke Masjid ?
karena penjaga di Masjidnya galak, gak kayak penjaga Warnet
Padahal Rasulullah sangat memanjakan anak-anak di Masjid
Kenapa pemuda sekarang ogah main-main ke Masjid ?
"Pelit, tiduran aja gak boleh !"
Padahal Ibnu umar waktu bujang numpang tidur siang malam di Masjid (dah kayak hotel)
Kenapa pemuda sekarang ogah main-main ke Masjid ?
"Gimana mau nongkrong, jam 8 tutup"
Padahal Masjid jaman Nabi buka 24 jam (kalah minimarket)
Kenapa pemuda sekarang ogah main-main ke Masjid ?
karena mereka tidak melihat Masjidnya sebagai sentral kemakmuran umat. yang ada minta dimakmurin mulu
Kenapa pemuda sekarang ogah main-main ke Masjid ?
"Emang ada apaan ? paling orang Sholat sama baca Qur'an"
Padahal di zaman Nabi Masjid bisa jadi tempat latihan Beladiri
Kenapa pemuda sekarang ogah main-main ke Masjid ?
Karena doktrin "di Masjid gak boleh ngomongin Politik"
Maka mereka mencari ideologi lain di luar
Kenapa pemuda sekarang ogah main-main ke Masjid ?
Doktrin "Masjid bukan tempat nyari jodoh, luruskan niat !"
Padahal, Nabi pernah "dilamar" seorang wanita di Masjid yang sedang mencari jodoh
"Kalau orang ke Masjid niatnya untuk nongkrong/nyari jodoh/berpolitik/tidur/wifi-an/, apa jadinya ?"
Jawabannya : lho memang ada larangannya ? justru ketika Masjid dijadikan sentral kegiatan positif, maka masjid akan makmur seperti di zaman Nabi
Tugas kita para da'i, jangan cuma neriakin anak muda tuk datang ke Masjid, tapi datangi mereka untuk membuat mereka tertarik ke Masjid.
#AyoMakmurkanMasjid
#KampoengSyawal
#MyMasjidMyAdventure
#GoMasjid
Kenapa pemuda sekarang ogah main-main ke Masjid ?
karena sejak kecil didoktrin "Masjid bukan tempat main"
maka mainlah mereka di tempat PS
Kenapa pemuda sekarang ogah main-main ke Masjid ?
karena yang di pikiran mereka Masjid itu cuma tempat ibadah ritual, tobat, inget dosa, sama inget mati
Kenapa pemuda sekarang ogah main-main ke Masjid ?
karena Masjidnya tidak menyediakan tempat mencari jati diri
maka mereka carinya di Mall
Kenapa pemuda sekarang ogah main-main ke Masjid ?
karena penjaga di Masjidnya galak, gak kayak penjaga Warnet
Padahal Rasulullah sangat memanjakan anak-anak di Masjid
Kenapa pemuda sekarang ogah main-main ke Masjid ?
"Pelit, tiduran aja gak boleh !"
Padahal Ibnu umar waktu bujang numpang tidur siang malam di Masjid (dah kayak hotel)
Kenapa pemuda sekarang ogah main-main ke Masjid ?
"Gimana mau nongkrong, jam 8 tutup"
Padahal Masjid jaman Nabi buka 24 jam (kalah minimarket)
Kenapa pemuda sekarang ogah main-main ke Masjid ?
karena mereka tidak melihat Masjidnya sebagai sentral kemakmuran umat. yang ada minta dimakmurin mulu
Kenapa pemuda sekarang ogah main-main ke Masjid ?
"Emang ada apaan ? paling orang Sholat sama baca Qur'an"
Padahal di zaman Nabi Masjid bisa jadi tempat latihan Beladiri
Kenapa pemuda sekarang ogah main-main ke Masjid ?
Karena doktrin "di Masjid gak boleh ngomongin Politik"
Maka mereka mencari ideologi lain di luar
Kenapa pemuda sekarang ogah main-main ke Masjid ?
Doktrin "Masjid bukan tempat nyari jodoh, luruskan niat !"
Padahal, Nabi pernah "dilamar" seorang wanita di Masjid yang sedang mencari jodoh
"Kalau orang ke Masjid niatnya untuk nongkrong/nyari jodoh/berpolitik/tidur/wifi-an/, apa jadinya ?"
Jawabannya : lho memang ada larangannya ? justru ketika Masjid dijadikan sentral kegiatan positif, maka masjid akan makmur seperti di zaman Nabi
Tugas kita para da'i, jangan cuma neriakin anak muda tuk datang ke Masjid, tapi datangi mereka untuk membuat mereka tertarik ke Masjid.
#AyoMakmurkanMasjid
#KampoengSyawal
#MyMasjidMyAdventure
#GoMasjid
Jumat, 07 Juli 2017
Merindukan Halaqoh
Pernahkah Anda merasa jenuh mengikuti perhalaqohan? Untuk membenarkan kebosanan itu orang sering mencari pembenaran untuk tidak mengikutinya. Meriang sedikit minta izin dengan alasan tidak enak badan. Gerimis dibilang ‘hujan, ustadz, afwan tidak bisa hadir’. Si kecil rewel menjadi alasan ‘ada urusan keluarga mendesak’. Masya Allah ada saja seribu satu alasan bagi kita untuk menjadi budak nafsu kemalasan.
Apalagi bila musrif yang mengajarkan tidak berkenan menurut selera kita. Gaya bicaranya tidak menarik, status sosialnya tidak meyakinkan, ditambah lagi tsaqofahnya terbatas. Kian memberatkan hati dan langkah untuk hadir ke majlis halaqoh.
Bila pun hadir halaqoh hanya sebagai pertemuan menjemukan yang ingin cepat diselesaikan. Atau menjadi ajang untuk tertidur hingga doa penutup majlis dibacakan.
Padahal perhalaqohan adalah pilar dari sebuah aktifitas dakwah. Satu motor dari mesin perubah masyarakat. Halaqoh adalah kesempatan mentransfer pemahaman dari kitab pembinaan kepada para peserta halaqoh. Mungkinkah melakukan perubahan di tengah masyarakat tanpa mengurai konsep perubahan itu sendiri?
Duhai jiwa yang malas, inginkah mendengar bagaimana para salafus soleh yang telah menegakkan peradaban ini begitu merindu pada halaqoh bersama guru-guru mereka?
Baiklah kunukilkan beberapa kisah semangat jiwa orang-orang alim dalam meniti jalan menggapai ilmu. Sebutlah Ibnu Jandal al-Qurthuby Rahimahullah yang berjuang untuk bisa menghadiri majlis ilmu Ibnu Mujahid. Beliau bercerita : “Saya pernah belajar kepada Ibnu Mujahid. Suatu hari saya mendatanginya sebelum fajar agar saya bisa duduk lebih dekat dengan nya. Ketika saya sampai di gerbang pintu yang menghubungkan ke majelisnya, saya dapati pintu itu tertutup dan saya kesulitan membukanya. Saya berkata : “Subhanallah, saya datang sepagi ini, tetapi saya tetap saja tidak bisa duduk didekatnya.”
Kemudian saya melihat sebuah terowongan disamping rumahnya. Saya membuka dan masuk kedalamnya. Ketika sampai di pertengahan terowongan yang semakin menyempit, saya tidak bisa keluar ataupun kembali. Saya membuka terowongan selebar – lebarnya agar bisa keluar. Pakaian saya terkoyak, dinding terowongan membekas ditubuh saya, dan sebagian daging badan saya terkelupas. Allah Subhanahu wa ta’ala menolong saya untuk bisa keluar darinya, mendapatkan majelis Syaikh dan menghadirinya, sementara saya dalam keadaan yang sangat memalukan seperti itu.”
Sudahkah kita berkorban harta untuk menghadiri perhalaqohan? Ongkos naik angkot agar bisa hadir ke majlis atau membeli bensin agar motor bisa kita pakai menuju tempat ilmu tersebut?
Simaklah kisah Imam Abu Hatim Ar-Razi Rahimahullah niscaya kita akan merasa malu. Beliau berkata : “Saya tinggal di Bashrah selama delapan bulan pada tahun 241 H. Didalam hati saya ingin tinggal selama setahun (agar bisa berlajar ilmu lagi), tetapi saya kehabisan nafkah. Maka saya menjual pakaian-pakaian saya sedikit demi sedikit, sampai saya betul-betul tidak memiliki nafkah lagi.”
Bagaimana pengorbanan dan kecintaan kita pada majlis halaqoh? Sudahkah seperti para salafus soleh yang senantiasa haus ilmu dan dimabuk ilmu? Masihkah kita meragukan janji Allah bahwa Ia akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu?
َูุขَُّููุง ุงَّูุฐَِْูู ุงَู َُْููุข ุงِุฐَุง َِْููู َُููู ْ ุชََูุณَّุญُْูุง ِูู ุงْูู َุฌَِูุณِ َูุงْูุณَุญُْูุง َْููุณَุญِ ุงُููู َُููู ْ َูุงِุฐَุง َِْููู ุงْูุดُุฒُْูุงَูุงْูุดُุฒُْูุง َูุฑَْูุนِ ุงُููู ุงَّูุฐَِْูู ุงَู َُْููุง ู ُِْููู ْ َู ุงَّูุฐَِْูู ุงُْูุชُْูุง ุงْูุนِْูู َ ุฏَุฑَุฌَุชٍ َู ุงُููู ุจِู َุง ุชَุนْู ََُْููู ุฎَุจِْูุฑٌ ู ุงูู ุฌุงุฏูุฉ
“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(al-Mujadilah: 11).
Maukah kita dimohonkan ampunan oleh semua mahluk di langit, di bumi bahkan oleh ikan-ikan di dasar samudera? Mereka hanya memanjatkan permohonan doa kepada orang-orang yang berilmu? Apakah kita merasa malu menerima keridloan para malaikan dimana mereka mengembangkan sayapnya bagi para pencari ilmu?
“Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayapnya bukti keridloannya pada penuntut ilmu, dan sesungguhnya orang yang alim akan dimintakan ampunan oleh penghuni langit dan bumi serta ikan-ikan dilautan.”(HR. Abu Daud)
Benar, bahwa orang yang menukil isi kitab kepada peserta halaqoh haruslah orang yang berkompeten. Tapi seringkali ukuran kompeten atau tidak kompeten itu lebih dikuasai oleh hawa nafsu kita sebagai peserta halaqoh. Ego kita mengalahkan keimanan sehingga menghilangkan ketawadluan diri di hadapan sesama muslim, apalagi di depan seorang guru. Hingga muncul sikap merendahkan kemampuan orang lain. Kita pun beringsut-ingsut menarik diri dari halaqoh dengan alasan ‘pembina tidak memuaskan’.
Seorang pembina memang harus selalu meningkatkan kualitas diri, akan tetapi itu bukan alasan bagi seorang muslim untuk meninggalkan majlis ilmu. Karena sekecil apapun, ilmu akan tetap bermanfaat. Lupakah kita dengan kemuliaan Umar bin Abdul Aziz rahimahullah yang terdiam saat seorang remaja dari Hijaz memberinya nasihat? Remaja itu berkata, “Sesungguhnya nilai seseorang itu ditentukan oleh hati dan lidahnya…”
Duduk di hadapan guru yang kemampuannya tidak seperti yang kita harapkan, lalu mendengarkan pembicaraannya, sebenarnya adalah bagian dari pembelajaraan yang mendasar dari sebuah majlis ilmu; keikhlasan dan kesabaran. Tanpa kedua sifat itu tidak mungkin seorang murid akan mendapatkan kemanfaatan dalam majlis ilmu.
Maka, sudahkah kita merindukan hadir di majlis halaqoh? Ataukah kita masih sibuk mencari-cari pembenaran ketidakhadiran kita? Semoga Allah memberikan hidayah untuk kita semua agar menjadi insan yang cinta ilmu, majlis ilmu, dan para pemberi ilmu. Agar kita senantiasa merindukan halaqoh, darah kita bergelora untuk hadir di dalamnya, dan jantung kita berdegup kencang setiap kali mata ini menatap kalam demi kalam dari kitab-kitab kajian.
Oleh: Ustadz Iwan Januar
Pernahkah Anda merasa jenuh mengikuti perhalaqohan? Untuk membenarkan kebosanan itu orang sering mencari pembenaran untuk tidak mengikutinya. Meriang sedikit minta izin dengan alasan tidak enak badan. Gerimis dibilang ‘hujan, ustadz, afwan tidak bisa hadir’. Si kecil rewel menjadi alasan ‘ada urusan keluarga mendesak’. Masya Allah ada saja seribu satu alasan bagi kita untuk menjadi budak nafsu kemalasan.
Apalagi bila musrif yang mengajarkan tidak berkenan menurut selera kita. Gaya bicaranya tidak menarik, status sosialnya tidak meyakinkan, ditambah lagi tsaqofahnya terbatas. Kian memberatkan hati dan langkah untuk hadir ke majlis halaqoh.
Bila pun hadir halaqoh hanya sebagai pertemuan menjemukan yang ingin cepat diselesaikan. Atau menjadi ajang untuk tertidur hingga doa penutup majlis dibacakan.
Padahal perhalaqohan adalah pilar dari sebuah aktifitas dakwah. Satu motor dari mesin perubah masyarakat. Halaqoh adalah kesempatan mentransfer pemahaman dari kitab pembinaan kepada para peserta halaqoh. Mungkinkah melakukan perubahan di tengah masyarakat tanpa mengurai konsep perubahan itu sendiri?
Duhai jiwa yang malas, inginkah mendengar bagaimana para salafus soleh yang telah menegakkan peradaban ini begitu merindu pada halaqoh bersama guru-guru mereka?
Baiklah kunukilkan beberapa kisah semangat jiwa orang-orang alim dalam meniti jalan menggapai ilmu. Sebutlah Ibnu Jandal al-Qurthuby Rahimahullah yang berjuang untuk bisa menghadiri majlis ilmu Ibnu Mujahid. Beliau bercerita : “Saya pernah belajar kepada Ibnu Mujahid. Suatu hari saya mendatanginya sebelum fajar agar saya bisa duduk lebih dekat dengan nya. Ketika saya sampai di gerbang pintu yang menghubungkan ke majelisnya, saya dapati pintu itu tertutup dan saya kesulitan membukanya. Saya berkata : “Subhanallah, saya datang sepagi ini, tetapi saya tetap saja tidak bisa duduk didekatnya.”
Kemudian saya melihat sebuah terowongan disamping rumahnya. Saya membuka dan masuk kedalamnya. Ketika sampai di pertengahan terowongan yang semakin menyempit, saya tidak bisa keluar ataupun kembali. Saya membuka terowongan selebar – lebarnya agar bisa keluar. Pakaian saya terkoyak, dinding terowongan membekas ditubuh saya, dan sebagian daging badan saya terkelupas. Allah Subhanahu wa ta’ala menolong saya untuk bisa keluar darinya, mendapatkan majelis Syaikh dan menghadirinya, sementara saya dalam keadaan yang sangat memalukan seperti itu.”
Sudahkah kita berkorban harta untuk menghadiri perhalaqohan? Ongkos naik angkot agar bisa hadir ke majlis atau membeli bensin agar motor bisa kita pakai menuju tempat ilmu tersebut?
Simaklah kisah Imam Abu Hatim Ar-Razi Rahimahullah niscaya kita akan merasa malu. Beliau berkata : “Saya tinggal di Bashrah selama delapan bulan pada tahun 241 H. Didalam hati saya ingin tinggal selama setahun (agar bisa berlajar ilmu lagi), tetapi saya kehabisan nafkah. Maka saya menjual pakaian-pakaian saya sedikit demi sedikit, sampai saya betul-betul tidak memiliki nafkah lagi.”
Bagaimana pengorbanan dan kecintaan kita pada majlis halaqoh? Sudahkah seperti para salafus soleh yang senantiasa haus ilmu dan dimabuk ilmu? Masihkah kita meragukan janji Allah bahwa Ia akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu?
َูุขَُّููุง ุงَّูุฐَِْูู ุงَู َُْููุข ุงِุฐَุง َِْููู َُููู ْ ุชََูุณَّุญُْูุง ِูู ุงْูู َุฌَِูุณِ َูุงْูุณَุญُْูุง َْููุณَุญِ ุงُููู َُููู ْ َูุงِุฐَุง َِْููู ุงْูุดُุฒُْูุงَูุงْูุดُุฒُْูุง َูุฑَْูุนِ ุงُููู ุงَّูุฐَِْูู ุงَู َُْููุง ู ُِْููู ْ َู ุงَّูุฐَِْูู ุงُْูุชُْูุง ุงْูุนِْูู َ ุฏَุฑَุฌَุชٍ َู ุงُููู ุจِู َุง ุชَุนْู ََُْููู ุฎَุจِْูุฑٌ ู ุงูู ุฌุงุฏูุฉ
“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(al-Mujadilah: 11).
Maukah kita dimohonkan ampunan oleh semua mahluk di langit, di bumi bahkan oleh ikan-ikan di dasar samudera? Mereka hanya memanjatkan permohonan doa kepada orang-orang yang berilmu? Apakah kita merasa malu menerima keridloan para malaikan dimana mereka mengembangkan sayapnya bagi para pencari ilmu?
“Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayapnya bukti keridloannya pada penuntut ilmu, dan sesungguhnya orang yang alim akan dimintakan ampunan oleh penghuni langit dan bumi serta ikan-ikan dilautan.”(HR. Abu Daud)
Benar, bahwa orang yang menukil isi kitab kepada peserta halaqoh haruslah orang yang berkompeten. Tapi seringkali ukuran kompeten atau tidak kompeten itu lebih dikuasai oleh hawa nafsu kita sebagai peserta halaqoh. Ego kita mengalahkan keimanan sehingga menghilangkan ketawadluan diri di hadapan sesama muslim, apalagi di depan seorang guru. Hingga muncul sikap merendahkan kemampuan orang lain. Kita pun beringsut-ingsut menarik diri dari halaqoh dengan alasan ‘pembina tidak memuaskan’.
Seorang pembina memang harus selalu meningkatkan kualitas diri, akan tetapi itu bukan alasan bagi seorang muslim untuk meninggalkan majlis ilmu. Karena sekecil apapun, ilmu akan tetap bermanfaat. Lupakah kita dengan kemuliaan Umar bin Abdul Aziz rahimahullah yang terdiam saat seorang remaja dari Hijaz memberinya nasihat? Remaja itu berkata, “Sesungguhnya nilai seseorang itu ditentukan oleh hati dan lidahnya…”
Duduk di hadapan guru yang kemampuannya tidak seperti yang kita harapkan, lalu mendengarkan pembicaraannya, sebenarnya adalah bagian dari pembelajaraan yang mendasar dari sebuah majlis ilmu; keikhlasan dan kesabaran. Tanpa kedua sifat itu tidak mungkin seorang murid akan mendapatkan kemanfaatan dalam majlis ilmu.
Maka, sudahkah kita merindukan hadir di majlis halaqoh? Ataukah kita masih sibuk mencari-cari pembenaran ketidakhadiran kita? Semoga Allah memberikan hidayah untuk kita semua agar menjadi insan yang cinta ilmu, majlis ilmu, dan para pemberi ilmu. Agar kita senantiasa merindukan halaqoh, darah kita bergelora untuk hadir di dalamnya, dan jantung kita berdegup kencang setiap kali mata ini menatap kalam demi kalam dari kitab-kitab kajian.
Oleh: Ustadz Iwan Januar
Kamis, 06 Juli 2017
KAUM BUMI DATAR
Kalian kenal dengan orang ini? Saya juga tidak kenal, bukan tetangga saya di Bandung. Tapi mari kita kenalan dengan salah-satu ilmuwan terkemuka dunia Islam. Namanya lebih simpel dikenal: Al Battani.
Nama lengkapnya panjang: Abลซ สฟAbd Allฤh Muแธฅammad ibn Jฤbir ibn Sinฤn al-Raqqฤซ al-แธคarrฤnฤซ aแนฃ-แนขฤbiสพ al-Battฤnฤซ. Dengan berjenggot, memakai sorban, Al Battani lebih mirip pemimpin klan yang dibenci jaman sekarang. Padahal, dia adalah ahli astronomi dan matematikawan hebat.
Lahir tahun 858 di Harran (sekarang lebih dikenal dengan Turki), ayahnya adalah pembuat alat2 scientific terkenal, maka tak pelak lagi, sejak kecil, dia terbiasa dengan pelajaran IPA.
Dia tidak suka bolos pas pelajaran IPA, dan tidak membenci Matematika. Tumbuh-lah Al Battani menjadi penyuka astronomi. Dia mengamati bintang-gemintang, matahari, bulan, dia mengembangkan begitu banyak pengetahuan dunia ini.
Salah-satu penemuannya yang paling terkenal adalah menghitung bahwa satu tahun terdiri dari 365 hari 5 jam 46 menit dan 2 detik. Wah jaman itu, tahun 858, jangankan HP android, sepeda BMX saja belum ada di benak orang2. Dunia 'masih gelap', kagak ada itu lampu neon, lampu minyak sih ada, tapi Al Battani, sudah bisa menghitung tahun dengan akurat, membuktikan bahwa tanggalan kita kelebihan beberapa jam loh.
Atau kalian benci sekali dengan persamaan trigonometri, yang harus dihafal bahwa tangen sama dengan sinus dibagi cosinus. Belum lagi akar tangen, bla-bla-bla... Arghhhh... itu nyebelin pelajarannya, maka ketahuilah, Pakde Al Battani inilah yang menemukannya. Trigonometri juga karib dengan astronomi, tidak heran dia menemukan persamaan ini.
Dan ketahuilah, Islam juga karib sekali dengan astronomi. Dalam agama Islam, penentuan bulan Ramadhan, hari raya, melewati perhitungan rumit dan juga lihat hilal.
Penentuan kapan adzan maghrib, isya, dll, lihat benda langit, ini, itu, semua membutuhkan ilmu astronomi. Bahwa, bumi bergerak mengelilingi matahari, bahwa bulan berputar mengelilingi bumi, dan seterusnya. Bahwa Bumi itu bulat, Ndro.
Maka, mengherankan sekali, jika hari ini, ada sekelompok orang yang asyik banget melabeli pemeluk agama Islam dengan: "kaum bumi datar". Siapapun muslimnya, dia langsung nyolot, "Dasar lu kaum bumi datar".
Ew, siapa sih orang-orang ini? Duuuh, orang2 ini tidak pernah belajar sejarah, tidak pernah tahu apapun soal astronomi dalam agama Islam. Hanya karena ada 1-2 orang Islam yg bilang bumi ini datar, bukan berarti 1 milyar muslim lainnya bilang bumi ini datar.
Lihatlah, AL Battani, seribu tahun silam dia bahkan sudah bisa menghitung tahun. Orang-orang ini, entah apakah karena keterbatasan pengetahuannya, atau kebenciannya, sengaja betul melabeli Islam itu 'bodoh' soal astronomi.
Terakhir, ijinkan saya memberitahu kalian sebuah sejarah. Dari sekian banyak ahli astronomi Islam, kenapa saya mengambil AL Battani? Karena dialah penulis banyak karya, salah-satunya buku Kitฤb az-Zฤซj ("Book of Astronomical Tables").
Saya tidak bilang buku ini 100% ide pemikiran Al Battani, karena di dalamnya juga banyak pemikiran astronomer2 sebelumnya seperti Ptolemy.
Tapi adalah fakta, kalian tahu Copernicus? Yeah, dialah ashli astronomi yg dikenal dengan pernyataan 'matahari adalah pusat semesta, bukan bumi pusat semesta' tahun 1500-an.
Kalian kenal dengan Galileo? Dia juga ahli astronomi yg harus menghadapi Roman Inquisition gara2 bilang bumi yang memutari matahari. Maka dua orang ini, menggunakan dan terinsipirasi dari karya-karya Al Battani. Copernicus bahkan setidaknya 23 kali menyebut nama Al Battani di dalam tulisannya: De Revolutionibus Orbium Coelestium.
Dua ahli astronomi yang lahir 700 tahun setelah AL Battani, 'meminjam' begitu banyak pengetahuan untuk membantah pendapat umum saat itu.
Demikianlah tentang Al Battani. Maka jika ada orang yang masih nyolot memaki pemeluk agama Islam (manapun) dengan sebutan: 'kaum bumi datar', ingatkan dia tentang sejarah. Ingatkan dia tentang, bahkan untuk urusan menentukan adzan shalat saja, Islam menggunakan ilmu astronomi.
Tapi tidak perlu bertengkar dengan orang-orang ini, karena repotnya bertengkar dengan mereka, justru kita yang akan disuruh belajar sejarah dan dimaki "sumbu pendek".
Entahlah. Bingung, bingung memikirkan kelakuan orang jaman sekarang.
Tere Liye
*silahkan share kemana2, tidak perlu lagi minta ijin. bila perlu print, tempel di tiang listrik, mading sekolah, buletin sekolah, atau kalau mau lebih seru, share ke group yg suka banget maki-maki "kaum bumi datar"*
------------
Kalian kenal dengan orang ini? Saya juga tidak kenal, bukan tetangga saya di Bandung. Tapi mari kita kenalan dengan salah-satu ilmuwan terkemuka dunia Islam. Namanya lebih simpel dikenal: Al Battani.
Nama lengkapnya panjang: Abลซ สฟAbd Allฤh Muแธฅammad ibn Jฤbir ibn Sinฤn al-Raqqฤซ al-แธคarrฤnฤซ aแนฃ-แนขฤbiสพ al-Battฤnฤซ. Dengan berjenggot, memakai sorban, Al Battani lebih mirip pemimpin klan yang dibenci jaman sekarang. Padahal, dia adalah ahli astronomi dan matematikawan hebat.
Lahir tahun 858 di Harran (sekarang lebih dikenal dengan Turki), ayahnya adalah pembuat alat2 scientific terkenal, maka tak pelak lagi, sejak kecil, dia terbiasa dengan pelajaran IPA.
Dia tidak suka bolos pas pelajaran IPA, dan tidak membenci Matematika. Tumbuh-lah Al Battani menjadi penyuka astronomi. Dia mengamati bintang-gemintang, matahari, bulan, dia mengembangkan begitu banyak pengetahuan dunia ini.
Salah-satu penemuannya yang paling terkenal adalah menghitung bahwa satu tahun terdiri dari 365 hari 5 jam 46 menit dan 2 detik. Wah jaman itu, tahun 858, jangankan HP android, sepeda BMX saja belum ada di benak orang2. Dunia 'masih gelap', kagak ada itu lampu neon, lampu minyak sih ada, tapi Al Battani, sudah bisa menghitung tahun dengan akurat, membuktikan bahwa tanggalan kita kelebihan beberapa jam loh.
Atau kalian benci sekali dengan persamaan trigonometri, yang harus dihafal bahwa tangen sama dengan sinus dibagi cosinus. Belum lagi akar tangen, bla-bla-bla... Arghhhh... itu nyebelin pelajarannya, maka ketahuilah, Pakde Al Battani inilah yang menemukannya. Trigonometri juga karib dengan astronomi, tidak heran dia menemukan persamaan ini.
Dan ketahuilah, Islam juga karib sekali dengan astronomi. Dalam agama Islam, penentuan bulan Ramadhan, hari raya, melewati perhitungan rumit dan juga lihat hilal.
Penentuan kapan adzan maghrib, isya, dll, lihat benda langit, ini, itu, semua membutuhkan ilmu astronomi. Bahwa, bumi bergerak mengelilingi matahari, bahwa bulan berputar mengelilingi bumi, dan seterusnya. Bahwa Bumi itu bulat, Ndro.
Maka, mengherankan sekali, jika hari ini, ada sekelompok orang yang asyik banget melabeli pemeluk agama Islam dengan: "kaum bumi datar". Siapapun muslimnya, dia langsung nyolot, "Dasar lu kaum bumi datar".
Ew, siapa sih orang-orang ini? Duuuh, orang2 ini tidak pernah belajar sejarah, tidak pernah tahu apapun soal astronomi dalam agama Islam. Hanya karena ada 1-2 orang Islam yg bilang bumi ini datar, bukan berarti 1 milyar muslim lainnya bilang bumi ini datar.
Lihatlah, AL Battani, seribu tahun silam dia bahkan sudah bisa menghitung tahun. Orang-orang ini, entah apakah karena keterbatasan pengetahuannya, atau kebenciannya, sengaja betul melabeli Islam itu 'bodoh' soal astronomi.
Terakhir, ijinkan saya memberitahu kalian sebuah sejarah. Dari sekian banyak ahli astronomi Islam, kenapa saya mengambil AL Battani? Karena dialah penulis banyak karya, salah-satunya buku Kitฤb az-Zฤซj ("Book of Astronomical Tables").
Saya tidak bilang buku ini 100% ide pemikiran Al Battani, karena di dalamnya juga banyak pemikiran astronomer2 sebelumnya seperti Ptolemy.
Tapi adalah fakta, kalian tahu Copernicus? Yeah, dialah ashli astronomi yg dikenal dengan pernyataan 'matahari adalah pusat semesta, bukan bumi pusat semesta' tahun 1500-an.
Kalian kenal dengan Galileo? Dia juga ahli astronomi yg harus menghadapi Roman Inquisition gara2 bilang bumi yang memutari matahari. Maka dua orang ini, menggunakan dan terinsipirasi dari karya-karya Al Battani. Copernicus bahkan setidaknya 23 kali menyebut nama Al Battani di dalam tulisannya: De Revolutionibus Orbium Coelestium.
Dua ahli astronomi yang lahir 700 tahun setelah AL Battani, 'meminjam' begitu banyak pengetahuan untuk membantah pendapat umum saat itu.
Demikianlah tentang Al Battani. Maka jika ada orang yang masih nyolot memaki pemeluk agama Islam (manapun) dengan sebutan: 'kaum bumi datar', ingatkan dia tentang sejarah. Ingatkan dia tentang, bahkan untuk urusan menentukan adzan shalat saja, Islam menggunakan ilmu astronomi.
Tapi tidak perlu bertengkar dengan orang-orang ini, karena repotnya bertengkar dengan mereka, justru kita yang akan disuruh belajar sejarah dan dimaki "sumbu pendek".
Entahlah. Bingung, bingung memikirkan kelakuan orang jaman sekarang.
Tere Liye
*silahkan share kemana2, tidak perlu lagi minta ijin. bila perlu print, tempel di tiang listrik, mading sekolah, buletin sekolah, atau kalau mau lebih seru, share ke group yg suka banget maki-maki "kaum bumi datar"*
------------
Rabu, 05 Juli 2017
*TERNYATA DIDALAM KUBUR BISA NGAJAK TEMAN-TEMAN*
_Oleh: Abu Shafaa Al-Ichwan_
_hikmah@al-ichwan_
_@ittibasunnah_
_____________________
Luangkan waktu sebentar saja, untuk dapat merenungkan dalam hidup kita.....
Berapa banyak kenalan dalam daftar kontakmu sekarang ini? 800? 1000? 1500? Saya yakin banyak sekali. Sekarang coba kamu pilah lagi, dari sekian banyak kontak tadi, berapa orang yang kamu anggap temanmu? 400? 500? 600?,
Dari sekian banyak temanmu itu berapa orang yang benar-benar dekat denganmu? 100? 200? Semakin sedikit kan.
Dan Dari mereka yang dekat tadi, berapa orang yang kamu rasakan bersahabat karib? Hmmm..10? 20? Ini mungkin terlalu banyak,anggaplah 10 orang.
Dan Dari sisa 10 orang tadi, berapa orang yang layak kamu anggap seperti saudara kandung yg bisa saling berbagi suka dan duka, rela berkorban jiwa dan raga, sehidup semati? Anggaplah ada 1 atau 2 mungkin masih masuk akal.
Dan seandainya tiba-tiba malam ini dada kamu terasa sakit, sakit sekali, nafas terasa sulit, sesak. Tak lama kamu dijemput ambulan, sekarang kamu berada di ruang IGD rumah sakit.
Bayangkan suasana ruangannya. Dari 2 orang yg tersisa tadi, siapakah diantaranya yang kamu fikirkan ada bersamamu?
Saat ini kamu terbaring dengan alat bantu pernafasan dimulutmu, penglihatanmu samar. Kamu dipindahkan ke ruang perawatan.
Ini harimu yg ketiga, tubuhmu lemah, tak mampu membersihkan diri sendiri, tak mampu menyuapi makananmu sendiri, dari tepian matamu keluar air mata penyesalan. Adakah diantara 2 teman terbaikmu setia mendampingi?
Dalam bayanganmu, adakah mereka di ruangan ini? Kamu berkata dalam hati, "Tidak ada, mereka tidak ada". Baiklah, ketepikan semua teman & sahabatmu itu, hilangkan mereka dari pikiranmu, tidak ada satupun dari mereka yg masuk sampai tahap ini. Sekarang hanya keluargamu.
Dan Bayangkan kamu sekarang sedang diurus oleh keluargamu. Ada ayah ibumu disana, adik kakakmu, suami/istrimu, mungkin anak-anakmu, semua mengelilingimu. Bayangkan wajah sedih dan khawatir mereka.
Kamu benar-benar tak berdaya, tak dapat berkata-kata kpd mereka. Selang dan alat bantu medis dimana-mana. Dari sekian banyak keluargamu, siapa disana yang setia mengurusimu? Ayah/ibu, suami/istri, anak-anak.
Dan saat ini tubuh kamu semakin lemah, tak berdaya dan berjuang menghadapi kesakitan, siapa yg anda harapkan berada didekatmu? Ayah/ibu, suami/istri, anak-anak.
Rasakan badanmu terasa dingin sekali, detak jantungmu berdebar, semakin dingin, menggigil..tiba-tiba kamu melihat sosok bayangan dipojok ruang tepat dibelakang keluargamu, hanya sosok itu yg tidak samar, sangat jelas sekali, ia menatapmu nanar.
Sekilas ada suara-suara langkah dokter dan perawat berlarian menghampirimu, tapi kamu sdh tidak jelas lagi perkataan mereka, hanya samar-samar wajah keluargamu masih tergambar.
Seketika sosok bayangan tadi sudah berada tepat diatas kepalamu, kamu merasakan takut yg luar biasa, tangannya menggapai tubuhmu, hingga ia menarik nyawamu, memisahkannya dari ragamu, kamu menyaksikan tiap jengkal rohmu keluar, karena kamu tahu bahwa setiap mereka yg mengalami sakaratul maut akan mengalaminya. Matamu terbelalak mengikuti arah rohmu yg ditarik keluar.
Dan pada saat kamu sudah tidak ada, kamu sudah meninggal dunia, kamu kini sudah berubah menjadi jenazah.
Tibalah waktunya tubuhmu dimandikan, siapa yg kamu harapkan memandikan jenazahmu? Ayah/ibu, suami/istri, anak-anak. Yakinkah kamu mereka tidak melimpahkannya kepada amil jenazah? Semoga saya berharap tidak demikian.
Sampai tahap ini mereka ada didekatmu. Setelah kamu dimandikan, dikafankan, disholatkan, lalu keluargamu mengantarkanmu ke pemakaman? Keluargamu masih ada sampai tahap ini.
Terlihat beberapa teman-temanmu ada dalam barisan para pengantar, tapi wajah mereka biasa-biasa saja, bahkan mereka seperti asik mengobrol dan sibuk dengan gadget mereka masing-masing.
Sampailah saatnya kamu dimasukkan ke dalam liang kubur, lalu kamu ditimbun tanah. Adakah keluarga atau temanmu yg bersedia tinggal utk dikubur bersamamu di dalam tanah?
Kamu pasti berkata, "pertanyaan macam apa ini. Manalah ada orang yang mau dikubur bersama jenazah".
Berarti kamu sadar sepenuhnya, bahwa kamu akan tinggal sendiri di dalam lubang kubur yang gelap, sempit, sunyi dan penuh dengan binatang tanah.
Bayangkan keadaan yg amat menakutkan dan mengerikan di dalam, karena kamu tahu apa yang selanjutnya akan terjadi sebentar lagi..ya malaikat yg amat sangat seram, kejam & bengis akan menanyaimu. Merekalah Munkar dan Nakir.
*Tapi tahukah kamu, sebenarnya kamu tidak harus sendiri di dalam kubur menghadapi para malaikat itu. Kamu bisa membawa teman-teman karibmu, sahabat-sahabat setiamu dan keluarga terbaikmu*
Mereka dgn ikhlas menemani dan menghiburmu dalam kubur agar kau senang, mereka akan membawakan cahaya agar kuburmu terang, menyiapkan halaman penuh bunga agar kuburmu lapang, memakaikan pakaian sutra agar badanmu nyaman, menghamparkan kasur hangat dan dipan berwangikan kasturi utk kau tidur dengan nyenyak dan tenang, mereka akan membantumu menghadapi segala kemungkinan agar kau menang.
Mereka adalah *5 teman yg sangat rupawan*, pakaiannya sangatlah indah, baunya sangatlah harum. Mereka bernama *si Sholat, si Zakat, si Puasa, si Amal Sholeh dan si Qur'an*. Ya, mereka benar-benar akan menjelma menjadi "sosok rupawan nan menawan" yg selalu menemani dan menjagamu dalam kubur.
Merekalah teman, sahabat dan keluarga sejatimu.
Bagi orang yang beriman dan ta'at, di dalam kubur nanti, *si SHOLAT akan berjaga dari adzab dibagian kepala, si ZAKAT akan berjaga dari adzab disisi kanan, si PUASA akan berjaga dari adzab disisi kiri, si AMAL SHOLEH lainnya akan berjaga dari adzab disisi kedua kaki, dan si AL-QUR'AN akan memeluk berjaga dari adzab pada seluruh tubuh.*
Apakah semua teman-teman ini terpikir olehmu saat ini?
Atau selama ini kamu sudah berteman tetapi hanya sekedarnya saja, bahkan mungkin lebih sering kamu abaikan. Tidakkah kamu berfikir lagi, siapa teman-teman sejatimu yg sesungguhnya.
Ataukah masih saja kamu sibuk dengan teman-teman duniawi yang tidak akan perduli denganmu saat kamu menghadapi sakaratul maut, teman-teman yang langsung kembali pada kehebohan dan kesenangan duniawi sesaat setelah acara penguburanmu.
Rasulullah bersabda,
َُููุคْุชَู ู ِْู ุนِْูุฏَ ุฑَุฃْุณِِู ، َูุชَُُููู ุงูุตَّูุงุฉُ : ู َุง ِูุจَِูู ู َุฏْุฎٌَู
Kemudian didatangkan malaikat dari arah kepalanya utk menyiksa, maka sholat berkata "Tidak ada jalan dari arahku (untukmu)"
َُููุคْุชَู ู ِْู ุนَْูุฏَ َูู ِِِููู ، َูุชَُُููู ุงูุฒََّูุงุฉُ : ู َุง ِูุจَِูู ู َุฏْุฎٌَู
Kemudian didatangkan malaikat dari arah kanannya utk menyiksa maka zakat berkata "Tidak ada jalan dari arahku (untukmu)"
َُููุคْุชَู ุนَْู َูุณَุงุฑِِู ، ََُُููููู ุงูุตَِّูุงู ُ : ู َุง ِูุจَِูู ู َุฏْุฎٌَู
Kemudian didatangkan malaikat dari arah kirinya utk menyiksa maka puasa berkata "Tidak ada jalan dari arahku (untukmu)"
َُููุคْุชَู ู ِْู ุนِْูุฏِ ุฑِุฌَِْْููู ، ََُُููููู : ِูุนُْู ุงْูุฎَْูุฑَุงุชِ ู َِู ุงูุตَّุฏََูุฉِ َูุงูุตَِّูุฉِ َูุงْูู َุนْุฑُِูู َูุงูุฅِุญْุณَุงِู ุฅَِูู ุงَّููุงุณِ : ู َุง ِูุจَِูู ู َุฏْุฎٌَู
Kemudian didatangkan malaikat dari arah kakinya utk menyiksa, maka amal sholeh, segala sunnah, dan segala perbuatan ma’ruf, berkata, "Tidak ada jalan dari arahku (untukmu)"
_(HR. Imam Ahmad dalam kitabnya Al-Musnad dari riwayat Al-Bara’ ibn ‘Azib & Himpunan Fadhilah Amal:609)_
Dalam hadist lain dikatakan juga bahwa Al-Qur'an akan menjelma menjadi "seseorang" pria tampan yg selalu menjaga kita, memeluk kita, melindungi kita. Ia akan datang saat tubuh kita mulai dikafankan hinggalah ke alam barzah dan hari kebangkitan. Al-Qur'an akan memperkenalkan dirinya pada si mayit sehingga ia merasa tenang dan tidak ketakutan di alam kubur. Sosok Al-Qur'an tak mau melepaskan diri dan tak mau dipisahkan dengan kita hingga Allah memasukkan kita ke dalam syurga.
_(Bazzar meriwayatkan dalam kitab La’aali Masnunah)_
Dari Sa’id bin Sulaim ra, Rasulullah bersabda,
"Tiada penolong yang lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari Kiamat selain daripada Al-Qur’an. Bukan nabi, bukan malaikat dan bukan pula yang lainnya.”
_(Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya)_
Semua rentetan diatas tiba-tiba bergerak kembali kebelakang, jarum jam berputar berlawanan arah dgn cepat, waktu kembali mundur.
Kamu sekarang kembali lagi pada saat sebelum merasakan sesak nafas. Kamu diberi kesempatan.
Sekarang hanya tinggal kamu memilih teman-teman sejatimu..
๐ญ๐ญ๐ญ๐ญ, Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh... semoga bisa menjadi pencerahan........
_Oleh: Abu Shafaa Al-Ichwan_
_hikmah@al-ichwan_
_@ittibasunnah_
_____________________
Luangkan waktu sebentar saja, untuk dapat merenungkan dalam hidup kita.....
Berapa banyak kenalan dalam daftar kontakmu sekarang ini? 800? 1000? 1500? Saya yakin banyak sekali. Sekarang coba kamu pilah lagi, dari sekian banyak kontak tadi, berapa orang yang kamu anggap temanmu? 400? 500? 600?,
Dari sekian banyak temanmu itu berapa orang yang benar-benar dekat denganmu? 100? 200? Semakin sedikit kan.
Dan Dari mereka yang dekat tadi, berapa orang yang kamu rasakan bersahabat karib? Hmmm..10? 20? Ini mungkin terlalu banyak,anggaplah 10 orang.
Dan Dari sisa 10 orang tadi, berapa orang yang layak kamu anggap seperti saudara kandung yg bisa saling berbagi suka dan duka, rela berkorban jiwa dan raga, sehidup semati? Anggaplah ada 1 atau 2 mungkin masih masuk akal.
Dan seandainya tiba-tiba malam ini dada kamu terasa sakit, sakit sekali, nafas terasa sulit, sesak. Tak lama kamu dijemput ambulan, sekarang kamu berada di ruang IGD rumah sakit.
Bayangkan suasana ruangannya. Dari 2 orang yg tersisa tadi, siapakah diantaranya yang kamu fikirkan ada bersamamu?
Saat ini kamu terbaring dengan alat bantu pernafasan dimulutmu, penglihatanmu samar. Kamu dipindahkan ke ruang perawatan.
Ini harimu yg ketiga, tubuhmu lemah, tak mampu membersihkan diri sendiri, tak mampu menyuapi makananmu sendiri, dari tepian matamu keluar air mata penyesalan. Adakah diantara 2 teman terbaikmu setia mendampingi?
Dalam bayanganmu, adakah mereka di ruangan ini? Kamu berkata dalam hati, "Tidak ada, mereka tidak ada". Baiklah, ketepikan semua teman & sahabatmu itu, hilangkan mereka dari pikiranmu, tidak ada satupun dari mereka yg masuk sampai tahap ini. Sekarang hanya keluargamu.
Dan Bayangkan kamu sekarang sedang diurus oleh keluargamu. Ada ayah ibumu disana, adik kakakmu, suami/istrimu, mungkin anak-anakmu, semua mengelilingimu. Bayangkan wajah sedih dan khawatir mereka.
Kamu benar-benar tak berdaya, tak dapat berkata-kata kpd mereka. Selang dan alat bantu medis dimana-mana. Dari sekian banyak keluargamu, siapa disana yang setia mengurusimu? Ayah/ibu, suami/istri, anak-anak.
Dan saat ini tubuh kamu semakin lemah, tak berdaya dan berjuang menghadapi kesakitan, siapa yg anda harapkan berada didekatmu? Ayah/ibu, suami/istri, anak-anak.
Rasakan badanmu terasa dingin sekali, detak jantungmu berdebar, semakin dingin, menggigil..tiba-tiba kamu melihat sosok bayangan dipojok ruang tepat dibelakang keluargamu, hanya sosok itu yg tidak samar, sangat jelas sekali, ia menatapmu nanar.
Sekilas ada suara-suara langkah dokter dan perawat berlarian menghampirimu, tapi kamu sdh tidak jelas lagi perkataan mereka, hanya samar-samar wajah keluargamu masih tergambar.
Seketika sosok bayangan tadi sudah berada tepat diatas kepalamu, kamu merasakan takut yg luar biasa, tangannya menggapai tubuhmu, hingga ia menarik nyawamu, memisahkannya dari ragamu, kamu menyaksikan tiap jengkal rohmu keluar, karena kamu tahu bahwa setiap mereka yg mengalami sakaratul maut akan mengalaminya. Matamu terbelalak mengikuti arah rohmu yg ditarik keluar.
Dan pada saat kamu sudah tidak ada, kamu sudah meninggal dunia, kamu kini sudah berubah menjadi jenazah.
Tibalah waktunya tubuhmu dimandikan, siapa yg kamu harapkan memandikan jenazahmu? Ayah/ibu, suami/istri, anak-anak. Yakinkah kamu mereka tidak melimpahkannya kepada amil jenazah? Semoga saya berharap tidak demikian.
Sampai tahap ini mereka ada didekatmu. Setelah kamu dimandikan, dikafankan, disholatkan, lalu keluargamu mengantarkanmu ke pemakaman? Keluargamu masih ada sampai tahap ini.
Terlihat beberapa teman-temanmu ada dalam barisan para pengantar, tapi wajah mereka biasa-biasa saja, bahkan mereka seperti asik mengobrol dan sibuk dengan gadget mereka masing-masing.
Sampailah saatnya kamu dimasukkan ke dalam liang kubur, lalu kamu ditimbun tanah. Adakah keluarga atau temanmu yg bersedia tinggal utk dikubur bersamamu di dalam tanah?
Kamu pasti berkata, "pertanyaan macam apa ini. Manalah ada orang yang mau dikubur bersama jenazah".
Berarti kamu sadar sepenuhnya, bahwa kamu akan tinggal sendiri di dalam lubang kubur yang gelap, sempit, sunyi dan penuh dengan binatang tanah.
Bayangkan keadaan yg amat menakutkan dan mengerikan di dalam, karena kamu tahu apa yang selanjutnya akan terjadi sebentar lagi..ya malaikat yg amat sangat seram, kejam & bengis akan menanyaimu. Merekalah Munkar dan Nakir.
*Tapi tahukah kamu, sebenarnya kamu tidak harus sendiri di dalam kubur menghadapi para malaikat itu. Kamu bisa membawa teman-teman karibmu, sahabat-sahabat setiamu dan keluarga terbaikmu*
Mereka dgn ikhlas menemani dan menghiburmu dalam kubur agar kau senang, mereka akan membawakan cahaya agar kuburmu terang, menyiapkan halaman penuh bunga agar kuburmu lapang, memakaikan pakaian sutra agar badanmu nyaman, menghamparkan kasur hangat dan dipan berwangikan kasturi utk kau tidur dengan nyenyak dan tenang, mereka akan membantumu menghadapi segala kemungkinan agar kau menang.
Mereka adalah *5 teman yg sangat rupawan*, pakaiannya sangatlah indah, baunya sangatlah harum. Mereka bernama *si Sholat, si Zakat, si Puasa, si Amal Sholeh dan si Qur'an*. Ya, mereka benar-benar akan menjelma menjadi "sosok rupawan nan menawan" yg selalu menemani dan menjagamu dalam kubur.
Merekalah teman, sahabat dan keluarga sejatimu.
Bagi orang yang beriman dan ta'at, di dalam kubur nanti, *si SHOLAT akan berjaga dari adzab dibagian kepala, si ZAKAT akan berjaga dari adzab disisi kanan, si PUASA akan berjaga dari adzab disisi kiri, si AMAL SHOLEH lainnya akan berjaga dari adzab disisi kedua kaki, dan si AL-QUR'AN akan memeluk berjaga dari adzab pada seluruh tubuh.*
Apakah semua teman-teman ini terpikir olehmu saat ini?
Atau selama ini kamu sudah berteman tetapi hanya sekedarnya saja, bahkan mungkin lebih sering kamu abaikan. Tidakkah kamu berfikir lagi, siapa teman-teman sejatimu yg sesungguhnya.
Ataukah masih saja kamu sibuk dengan teman-teman duniawi yang tidak akan perduli denganmu saat kamu menghadapi sakaratul maut, teman-teman yang langsung kembali pada kehebohan dan kesenangan duniawi sesaat setelah acara penguburanmu.
Rasulullah bersabda,
َُููุคْุชَู ู ِْู ุนِْูุฏَ ุฑَุฃْุณِِู ، َูุชَُُููู ุงูุตَّูุงุฉُ : ู َุง ِูุจَِูู ู َุฏْุฎٌَู
Kemudian didatangkan malaikat dari arah kepalanya utk menyiksa, maka sholat berkata "Tidak ada jalan dari arahku (untukmu)"
َُููุคْุชَู ู ِْู ุนَْูุฏَ َูู ِِِููู ، َูุชَُُููู ุงูุฒََّูุงุฉُ : ู َุง ِูุจَِูู ู َุฏْุฎٌَู
Kemudian didatangkan malaikat dari arah kanannya utk menyiksa maka zakat berkata "Tidak ada jalan dari arahku (untukmu)"
َُููุคْุชَู ุนَْู َูุณَุงุฑِِู ، ََُُููููู ุงูุตَِّูุงู ُ : ู َุง ِูุจَِูู ู َุฏْุฎٌَู
Kemudian didatangkan malaikat dari arah kirinya utk menyiksa maka puasa berkata "Tidak ada jalan dari arahku (untukmu)"
َُููุคْุชَู ู ِْู ุนِْูุฏِ ุฑِุฌَِْْููู ، ََُُููููู : ِูุนُْู ุงْูุฎَْูุฑَุงุชِ ู َِู ุงูุตَّุฏََูุฉِ َูุงูุตَِّูุฉِ َูุงْูู َุนْุฑُِูู َูุงูุฅِุญْุณَุงِู ุฅَِูู ุงَّููุงุณِ : ู َุง ِูุจَِูู ู َุฏْุฎٌَู
Kemudian didatangkan malaikat dari arah kakinya utk menyiksa, maka amal sholeh, segala sunnah, dan segala perbuatan ma’ruf, berkata, "Tidak ada jalan dari arahku (untukmu)"
_(HR. Imam Ahmad dalam kitabnya Al-Musnad dari riwayat Al-Bara’ ibn ‘Azib & Himpunan Fadhilah Amal:609)_
Dalam hadist lain dikatakan juga bahwa Al-Qur'an akan menjelma menjadi "seseorang" pria tampan yg selalu menjaga kita, memeluk kita, melindungi kita. Ia akan datang saat tubuh kita mulai dikafankan hinggalah ke alam barzah dan hari kebangkitan. Al-Qur'an akan memperkenalkan dirinya pada si mayit sehingga ia merasa tenang dan tidak ketakutan di alam kubur. Sosok Al-Qur'an tak mau melepaskan diri dan tak mau dipisahkan dengan kita hingga Allah memasukkan kita ke dalam syurga.
_(Bazzar meriwayatkan dalam kitab La’aali Masnunah)_
Dari Sa’id bin Sulaim ra, Rasulullah bersabda,
"Tiada penolong yang lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari Kiamat selain daripada Al-Qur’an. Bukan nabi, bukan malaikat dan bukan pula yang lainnya.”
_(Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya)_
Semua rentetan diatas tiba-tiba bergerak kembali kebelakang, jarum jam berputar berlawanan arah dgn cepat, waktu kembali mundur.
Kamu sekarang kembali lagi pada saat sebelum merasakan sesak nafas. Kamu diberi kesempatan.
Sekarang hanya tinggal kamu memilih teman-teman sejatimu..
๐ญ๐ญ๐ญ๐ญ, Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh... semoga bisa menjadi pencerahan........
Anakku ranking ke-23 ...
***
Di kelasnya ada 25 orang murid,setiap kenaikan kelas,anak perempuanku selalu mendapat ranking ke-23. Lambat laun ia dijuluki dengan panggilan nomor ini. Sebagai orangtua,kami merasa panggilan ini kurang enak didengar,namun anehnya anak kami tidak merasa keberatan dengan panggilan ini.
Pada sebuah acara keluarga besar,kami berkumpul bersama di sebuah restoran. Topik pembicaraan semua orang adalah tentang jagoan mereka masing-masing. Anak-anak ditanya apa cita-cita mereka kalau sudah besar? Ada yang menjawab jadi dokter,pilot,arsitek bahkan presiden. Semua orang pun bertepuk tangan. Tapi anak perempuan kami terlihat sangat sibuk membantu anak kecil lainnya makan. Semua orang mendadak teringat kalau hanya dia yang belum mengutarakan cita-citanya.
Didesak orang banyak,akhirnya dia menjawab ,,,
"Saat aku dewasa,cita-citaku yang pertama adalah menjadi seorang guru TK,memandu anak-anak menyanyi,menari lalu bermain-main".
Demi menunjukkan kesopanan,semua orang tetap memberikan pujian,kemudian menanyakan apa cita-citanya yang kedua.
Dia pun menjawab ,,,
"Saya ingin menjadi seorang ibu,mengenakan kain celemek bergambar Doraemon dan memasak di dapur,kemudian membacakan cerita untuk anak-anakku dan membawa mereka ke teras rumah untuk melihat bintang."
Semua sanak keluarga saling pandang tanpa tahu harus berkata apa. Nampak raut muka isteriku pun terlihat canggung sekali.
Sepulangnya kami kembali ke rumah,isteriku mengeluhkan ke padaku,apakah aku akan membiarkan anak perempuan kami kelak hanya
menjadi seorang guru TK?
Anak kami sangat penurut,dia tidak lagi membaca komik,tidak lagi membuat origami,tidak lagi banyak
bermain. Bagai seekor burung kecil yang kelelahan,dia ikut les belajar sambung menyambung,buku pelajaran dan buku latihan dikerjakan terus tanpa henti. Sampai akhirnya tubuh kecilnya tidak bisa bertahan
lagi terserang flu berat dan radang paru-paru. Akan tetapi hasil ujian semesternya membuat kami tidak
tahu mau tertawa atau menangis, tetap saja rangking 23.
Kami memang sangat sayang pada anak kami ini,namun kami sungguh tidak memahami akan nilai di
sekolahnya.
Pada suatu minggu,teman-teman sekantor mengajak pergi rekreasi bersama. Semua orang membawa serta keluarga mereka. Sepanjang perjalanan penuh dengan tawa,ada anak yang bernyanyi,ada juga yang memperagakan kebolehannya.
Anak kami tidak punya keahlian khusus,hanya terus bertepuk tangan dengan sangat gembira. Dia seringkali lari ke belakang untuk mengawasi bahan makanan,merapikan kembali kotak makanan yang terlihat sedikit miring,mengetatkan tutup botol yang longgar atau mengelap wadah sayuran yang meluap ke luar. Dia sibuk sekali bagaikan seorang pengurus rumah tangga cilik.
Ketika makan,ada satu kejadian tak terduga. Dua orang anak lelaki teman kami,satunya si jenius matematika,satunya lagi ahli bahasa Inggris berebut sebuah kue. Tiada seorang pun yang mau melepaskannya,juga tidak mau saling membaginya. Para orang tua membujuk mereka,namun tak berhasil. Terakhir anak kamilah yang berhasil melerainya dengan merayu mereka untuk berdamai.
Ketika pulang,jalanan macet. Anak-anak mulai terlihat gelisah. Anakku membuat guyonan dan terus membuat orang-orang semobil tertawa tanpa henti. Tangannya juga tidak pernah berhenti,dia mengguntingkan berbagai bentuk binatang kecil dari kotak bekas tempat makanan. Sampai ketika turun dari mobil bus,setiap orang
mendapatkan guntingan kertas berbentuk hewan masing-masing,dan mereka terlihat begitu gembira.
Selepas ujian semester,aku menerima telpon dari wali kelas anakku. Pertama-tama mendapatkan kabar kalau rangking sekolah anakku tetap 23. Namun dia mengatakan ada satu hal aneh yang terjadi. Hal yang pertama kali ditemukannya selama lebih dari 30 tahun mengajar. Dalam ujian bahasa ada sebuah soal tambahan. Dalam soal itu tertera: SIAPA TEMAN SEKELAS YANG PALING KAMU KAGUMI DAN APA ALASANNYA?
Dan jawaban dari semua teman sekelasnya sama,tak ada satu pun yang beda. Mereka serentak menuliskan nama anakku.
Mereka bilang karena anakku sangat senang membantu orang,selalu memberi semangat,selalu
menghibur,selalu enak diajak berteman,dan banyak lagi.
Si wali kelas memberi pujian ,,,
"Anak bapak ini kalau bertingkah laku terhadap orang,benar-benar nomor satu".
Tak berselang lama aku mencandai anakku dan berkata padanya ,,,
"Suatu saat kamu akan jadi pahlawan".
Anakku yang sedang merajut selendang leher tiba-tiba menjawab ,,,
"Bu guru pernah mengatakan sebuah pepatah,ketika pahlawan lewat,harus ada orang yang bertepuk tangan di tepi jalan."
Dia lalu melanjutkan ,,,
"Ayah... Aku tidak mau jadi pahlawan. Aku mau jadi orang yang bertepuk tangan di tepi jalan saja."
Aku terkejut mendengarnya. Dalam hatiku pun terasa hangat seketika. Seketika hatiku tergugah oleh anak perempuanku. Di dunia ini banyak orang yang bercita-cita ingin
menjadi seorang pahlawan,jadi orang-orang hebat,atau orang terkenal. Namun anakku memilih untuk menjadi orang yang tidak 'terlihat'. Seperti akar sebuah tanaman,tidak terlihat,tapi dialah yang mengokohkan,dialah yang memberi makan dan dialah yang memelihara kehidupan yang lain.
~ ~ ~
Sahabatku,,,
Hidup itu bukan semata-mata untuk menunjukan siapa yang paling penting,siapa yang paling berperan,atau siapa yang paling hebat,tapi sederhana saja,siapa yang paling bermanfaat bagi yang lain ...
***
Di kelasnya ada 25 orang murid,setiap kenaikan kelas,anak perempuanku selalu mendapat ranking ke-23. Lambat laun ia dijuluki dengan panggilan nomor ini. Sebagai orangtua,kami merasa panggilan ini kurang enak didengar,namun anehnya anak kami tidak merasa keberatan dengan panggilan ini.
Pada sebuah acara keluarga besar,kami berkumpul bersama di sebuah restoran. Topik pembicaraan semua orang adalah tentang jagoan mereka masing-masing. Anak-anak ditanya apa cita-cita mereka kalau sudah besar? Ada yang menjawab jadi dokter,pilot,arsitek bahkan presiden. Semua orang pun bertepuk tangan. Tapi anak perempuan kami terlihat sangat sibuk membantu anak kecil lainnya makan. Semua orang mendadak teringat kalau hanya dia yang belum mengutarakan cita-citanya.
Didesak orang banyak,akhirnya dia menjawab ,,,
"Saat aku dewasa,cita-citaku yang pertama adalah menjadi seorang guru TK,memandu anak-anak menyanyi,menari lalu bermain-main".
Demi menunjukkan kesopanan,semua orang tetap memberikan pujian,kemudian menanyakan apa cita-citanya yang kedua.
Dia pun menjawab ,,,
"Saya ingin menjadi seorang ibu,mengenakan kain celemek bergambar Doraemon dan memasak di dapur,kemudian membacakan cerita untuk anak-anakku dan membawa mereka ke teras rumah untuk melihat bintang."
Semua sanak keluarga saling pandang tanpa tahu harus berkata apa. Nampak raut muka isteriku pun terlihat canggung sekali.
Sepulangnya kami kembali ke rumah,isteriku mengeluhkan ke padaku,apakah aku akan membiarkan anak perempuan kami kelak hanya
menjadi seorang guru TK?
Anak kami sangat penurut,dia tidak lagi membaca komik,tidak lagi membuat origami,tidak lagi banyak
bermain. Bagai seekor burung kecil yang kelelahan,dia ikut les belajar sambung menyambung,buku pelajaran dan buku latihan dikerjakan terus tanpa henti. Sampai akhirnya tubuh kecilnya tidak bisa bertahan
lagi terserang flu berat dan radang paru-paru. Akan tetapi hasil ujian semesternya membuat kami tidak
tahu mau tertawa atau menangis, tetap saja rangking 23.
Kami memang sangat sayang pada anak kami ini,namun kami sungguh tidak memahami akan nilai di
sekolahnya.
Pada suatu minggu,teman-teman sekantor mengajak pergi rekreasi bersama. Semua orang membawa serta keluarga mereka. Sepanjang perjalanan penuh dengan tawa,ada anak yang bernyanyi,ada juga yang memperagakan kebolehannya.
Anak kami tidak punya keahlian khusus,hanya terus bertepuk tangan dengan sangat gembira. Dia seringkali lari ke belakang untuk mengawasi bahan makanan,merapikan kembali kotak makanan yang terlihat sedikit miring,mengetatkan tutup botol yang longgar atau mengelap wadah sayuran yang meluap ke luar. Dia sibuk sekali bagaikan seorang pengurus rumah tangga cilik.
Ketika makan,ada satu kejadian tak terduga. Dua orang anak lelaki teman kami,satunya si jenius matematika,satunya lagi ahli bahasa Inggris berebut sebuah kue. Tiada seorang pun yang mau melepaskannya,juga tidak mau saling membaginya. Para orang tua membujuk mereka,namun tak berhasil. Terakhir anak kamilah yang berhasil melerainya dengan merayu mereka untuk berdamai.
Ketika pulang,jalanan macet. Anak-anak mulai terlihat gelisah. Anakku membuat guyonan dan terus membuat orang-orang semobil tertawa tanpa henti. Tangannya juga tidak pernah berhenti,dia mengguntingkan berbagai bentuk binatang kecil dari kotak bekas tempat makanan. Sampai ketika turun dari mobil bus,setiap orang
mendapatkan guntingan kertas berbentuk hewan masing-masing,dan mereka terlihat begitu gembira.
Selepas ujian semester,aku menerima telpon dari wali kelas anakku. Pertama-tama mendapatkan kabar kalau rangking sekolah anakku tetap 23. Namun dia mengatakan ada satu hal aneh yang terjadi. Hal yang pertama kali ditemukannya selama lebih dari 30 tahun mengajar. Dalam ujian bahasa ada sebuah soal tambahan. Dalam soal itu tertera: SIAPA TEMAN SEKELAS YANG PALING KAMU KAGUMI DAN APA ALASANNYA?
Dan jawaban dari semua teman sekelasnya sama,tak ada satu pun yang beda. Mereka serentak menuliskan nama anakku.
Mereka bilang karena anakku sangat senang membantu orang,selalu memberi semangat,selalu
menghibur,selalu enak diajak berteman,dan banyak lagi.
Si wali kelas memberi pujian ,,,
"Anak bapak ini kalau bertingkah laku terhadap orang,benar-benar nomor satu".
Tak berselang lama aku mencandai anakku dan berkata padanya ,,,
"Suatu saat kamu akan jadi pahlawan".
Anakku yang sedang merajut selendang leher tiba-tiba menjawab ,,,
"Bu guru pernah mengatakan sebuah pepatah,ketika pahlawan lewat,harus ada orang yang bertepuk tangan di tepi jalan."
Dia lalu melanjutkan ,,,
"Ayah... Aku tidak mau jadi pahlawan. Aku mau jadi orang yang bertepuk tangan di tepi jalan saja."
Aku terkejut mendengarnya. Dalam hatiku pun terasa hangat seketika. Seketika hatiku tergugah oleh anak perempuanku. Di dunia ini banyak orang yang bercita-cita ingin
menjadi seorang pahlawan,jadi orang-orang hebat,atau orang terkenal. Namun anakku memilih untuk menjadi orang yang tidak 'terlihat'. Seperti akar sebuah tanaman,tidak terlihat,tapi dialah yang mengokohkan,dialah yang memberi makan dan dialah yang memelihara kehidupan yang lain.
~ ~ ~
Sahabatku,,,
Hidup itu bukan semata-mata untuk menunjukan siapa yang paling penting,siapa yang paling berperan,atau siapa yang paling hebat,tapi sederhana saja,siapa yang paling bermanfaat bagi yang lain ...
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Nocturno Kubiarkan cahaya bintang memilikimu Kubiarkan angin yang pucat Dan tak henti-hentinya gelisah Lalu tiba-tiba menjelma isyarat...
-
Assalamualaikum wr. wb. Hallo scientis muda, senang sekali umi bisa menyapa kalian melalui laman blog ini. Minggu ini umi punya tantan...